All posts by Bara Mukti

Seorang HRD di salah satu perusahaan besar di Indonesia yang sudah berkarir selama belasan tahun.

Daftar Gaji UMR / UMK Sukoharjo Terbaru 2025

Sukoharjo adalah salah satu kabupaten yang berada di Provinsi Jawa Tengah.kabupaten ini berbatasan langsung dengan Surakarta, Karanganyar, Wonogiri, Klaten dan Boyolali. Sukoharjo menjadi rujukan bagi para pencari kerja untuk melamar pekerjaan. Lalu, berapa gaji UMR Sukoharjo?

Informasi mengenai UMR sangat penting untuk diketahui jika ingin merantau di suatu daerah. Bukan hanya bagi perantau, informasi tentang UMR juga penting untuk dipahami bagi para tenaga kerja agar dapat memperoleh hak upah sesuai dengan kinerja dan kebijakan pemerintah.

Pengertian UMR

Pengertian UMR

UMR adalah upah minimum yang dibayar oleh perusahaan, baik yang berskala kecil maupun besar. Setiap daerah di Indonesia, mulai dari tingkat kota, kabupaten, hingga provinsi memiliki standar masing-masing yang berlaku untuk masyarakat yang ada di dalamnya.

UMR diberikan untuk mengapresiasi kinerja dari karyawan sepanjang masa kerjanya. Pastinya, hal ini juga disesuaikan dengan kapasitas dan ketentuan deskripsi pekerjaannya.

Dengan begitu, maka bisa dikatakan bahwa UMR digunakan sebagai standar bagi para pekerja untuk mendapatkan gaji yang layak sesuai standar.

Gaji UMR dibayar kepada karyawan dengan mempertimbangkan beberapa spesifikasi. Contohnya seperti usia, tingkat pendidikan, pengalaman, prestasi, dan lain sebagainya.

Namun, perlu diketahui bahwa istilah UMR ini sebenarnya sudah tidak digunakan karena diganti dengan sebutan UMP dan UMK. UMP adalah Upah Minimum Provinsi, sedangkan UMK adalah Upah Minimum Kota/Kabupaten.

Adapun penyebutan UMR masih berlaku di kalangan masyarakat untuk komunikasi sehari-hari saja dan tidak berlaku secara resmi.

Mekanisme Penetapan Upah Minimum

Mekanisme Penerapan Upah Minimum

Agar UMK Sukoharjo pekerja dapat tersalurkan dengan tepat, maka diperlukan riset yang mendalam agar kedua belah pihak mampu bekerjasama. Penetapan besaran upah ini mengacu pada survei ke lapangan yang dilakukan oleh Dewan Perwakilan Daerah DPD tentang KHL (Kebutuhan Hidup Layak).

Dalam survei ini akan diketahui sejumlah faktor tambahan untuk menentukan besaran kelayakan gaji dengan upah minimum kota ataupun upah minimum regional.

Beberapa pertimbangan yang tidak luput dari perhatian yakni kebutuhan tempat tinggal, kebutuhan konsumsi, pakaian, pendidikan, transportasi, kesehatan, dan lain sebagainya.

Upah minimum sudah diputuskan oleh Gubernur selaku Kepala Peraturan Daerah yang memikirkan rekomendasi gaji provinsi. Dasar penentuan upah minimum yaitu berupa KHL dengan mempertimbangkan pertumbuhan ekonomi sekaligus produktivitas karyawan.

Penentuan UMP dilakukan oleh gubernur pada tanggal 1 November setiap tahunnya. Adapun MSE dibentuk dan diumumkan usai penentuan UMP yang selambat-lambatnya pada tanggal 21 November. Upah minimum ini diberlakukan mulai tanggal 1 Januari atau tahun berikutnya.

Perkembangan UMR Sukoharjo dari Tahun ke Tahun

Perkembangan UMR Sukoharjo dari Tahun ke Tahun

Setiap tahunnya, gaji UMR Sukoharjo terus mengalami peningkatan. Pada tahun ini, jumlah kenaikan UMR Sukoharjo sebesar Rp1.998.153. Jumlah ini lebih besar jika dibanding dengan UMR tahun lalu. Adapun rincian tentang perkembangan UMR Sukoharjo enam tahun terakhir yakni sebagai berikut:

Tahun UMR Sukoharjo
2022 Rp1.998.153
2021 Rp1.986.450
2020 Rp1.938.000
2019 Rp1.783.500
2018 Rp1.648.000
2017 Rp1.513.000
2016 Rp1.396.000

Gaji UMR Sukoharjo dan Daerah di Jateng Lainnya

Gaji UMR Sukoharjo dan Daerah di Jateng Lainnya

UMR di Provinsi Jawa Tengah cukup bervariasi karena disesuaikan dengan tingkatan perekonomian dan inflasi di masing-masing daerah. Adapun nilai UMR tertinggi di Jawa Tengah pada tahun 2022 dipegang oleh Semarang. Adapun gaji UMR Sukoharjo dan daerah lain di Jateng yaitu sebagai berikut:

Nama Kota/Kabupaten UMR
Kabupaten Sukoharjo Rp1.998.153
Kabupaten Kendal Rp2.430.312
Kabupaten Demak Rp2.513.006
Kota Semarang Rp2.853.021
Kabupaten Semarang Rp2.311.254
Kabupaten Kudus Rp2.293.058
Kabupaten Cilacap Rp2.230.732
Kabupaten Jepara Rp2.108.403
Kota Salatiga Rp2.128.523
Kabupaten Batang Rp2.132.535
Kota Pekalongan Rp2.156.214
Kabupaten Magelang Rp2.081.807
Kabupaten Karanganyar Rp2.064.313
Kota Surakarta Rp2.035.720
Kabupaten Klaten Rp2.015.623
Kota Tegal Rp2.005.931
Kabupaten Boyolali Rp2.010.299
Kabupaten Purbalingga Rp1.996.815
Kabupaten Banyumas Rp1.983.262
Kabupaten Pati Rp1.968.339
Kabupaten Tegal Rp1.968.446
Kota Magelang Rp1.935.913
Kabupaten Wonosobo Rp1.931.285
Kabupaten Kebumen Rp1.874.322
Kabupaten Banjarnegara Rp1.819.835
Kabupaten Temanggung Rp1.887.832
Kabupaten Grobogan Rp1.894.032
Kabupaten Wonogiri Rp1.893.430
Kabupaten Blora Rp1.904.197
Kabupaten Brebes Rp1.885.019
Kabupaten Kebumen Rp1.906.782
Kabupaten Sragen Rp1.839.430
Kabupaten Purworejo Rp1.911.851

Sektor Ekonomi Sukoharjo

Sektor Ekonomi Sukoharjo

Daerah yang satu ini mempunyai slogan “Sukoharjo Makmur” yang kepanjangannya adalah “Maju Aman Konstitusional Mantap Unggul Rapi”. Sukoharjo mempunyai banyak julukan, misalnya seperti The House of Souvenir, Kota Tekstil, Kota Gamelan, Kota Gadis, Kabupaten Jamu, dan Kabupaten Batik.

Sukoharjo merupakan wilayah yang menyimpan potensi berupa pertanian, pariwisata, dan industri. Dari 12 kecamatan yang ada di Sukoharjo, hampir seluruhnya mempunyai potensi daerahnya masing-masing yang perlu dilestarikan keberadaannya. Adapun sektor ekonomi Sukoharjo yang paling menonjol yaitu:

1. Pertanian

Sektor utama Kabupaten Sukoharjo yang pertama yakni sektor pertanian. Sukoharjo menetapkan sistem pertanaman padi empat kali setahun yang menjadi suatu inovasi dari Kementerian Pertanian dalam memaksimalkan produksi padi.

Hal ini juga digagas untuk mengoptimalkan ketahanan pangan nasional beserta nilai jual yang didapatkan petani.

Bisa dibilang, sektor yang paling siap di depan mata untuk memperbaiki perekonomian negara adalah pertanian. Adapun tanam empat kali setahun ini mampu memaksimalkan produksi beserta penghasilan petani.

Kegiatan panen di Sukoharjo dilakukan untuk memastikan agar lahan yang tersedia cukup baik untuk menanam padi 1 hingga 3 kali, namun panennya dilakukan 4 kali dalam setahun. Hasilnya, saat ini Sukoharjo mampu menanam padi 4 kali setahun di lahan seluas 2.000 hektar.

Agar dapat merealisasikan program penanaman padi empat kali setahun ini, maka perlu didukung dengan mekanisasi, varietas padi unggul, ketersediaan air, dan korporasi petani dengan kelembagaannya.

Mengacu pada perintah Presiden Jokowi, lahan pertanian yang di atas 8.000 hektar perlu mengalami peningkatan penggilingan padinya atau kelas Rice Milling Unit (RMU).

Baca juga: Gaji UMR Jombang

2. Industri

Kawasan industri di Kabupaten Sukoharjo cukup melimpah dan hal ini menjadi peluang tersendiri bagi daerah. Industri yang berkembang di kabupaten ini mencakup perusahaan tekstil, perusahaan handicraft, perusahaan farmasi, perusahaan jamu, dan lain sebagainya.

Contoh perusahan tekstil yakni PT.SRITEX yang berdiri di Kecamatan Sukoharjo. Perusahaan ini termasuk perusahaan tekstil terbesar di Asia Tenggara, yang mana karyanya sangat dibanggakan. Selain itu, masih banyak industri lain yang berdiri dan membuka banyak lapangan pekerjaan untuk masyarakat.

3. Pariwisata

Pariwisata merupakan sektor perekonomian yang sangat dibanggakan oleh masyarakat Sukoharjo. Hal ini karena berkat sektor pariwisata, suatu daerah dapat lebih terkenal, maju, dan berkembang pesat.

Beberapa contoh destinasi wisata di Sukoharjo yakni The Heritage Palace, Waduk Mulur, Pandawa Water World, Wisata Alam Batu Seribu, dan lain sebagainya.

Bukan hanya itu, keberadaan restoran dan hotel di Sukoharjo tidak hanya sekedar fasilitas pendukung semata, melainkan menjadi bagian dari ikon dan daya tarik tersendiri bagi para wisatawan.

Setelah menyimak penjelasan di atas, bisa disimpulkan bahwa gaji UMR Sukoharjo mengalami peningkatan sebesar Rp11.703. Diharapkan untuk kedepannya, jumlah UMR tersebut dapat meningkat menjadi lebih layak agar kebutuhan hidup masyarakat bisa dipenuhi dengan baik.

Daftar Gaji UMR / UMK Tangerang Banten Terbaru 2025

Tangerang adalah salah satu kota industri yang memiliki banyak perusahaan dan pabrik. Oleh karena itu, tidak heran jika kota ini banyak membuka lapangan kerja untuk warga domestik maupun luar kota. Namun, sebelum melamar kerja, alangkah lebih baik jika mencari tahu gaji UMR Tangerang lebih dulu.

Dengan mengetahui besaran UMR di kota tersebut, setidaknya jadi bisa membandingkannya dengan kota lain yang potensial. Selain itu, pilihlah pekerjaan yang sesuai dengan kapasitas dan keahlian agar bisa dijalani lebih lancar. Informasi mengenai gaji di Tangerang akan dijelaskan lebih lanjut di artikel ini.

Pengertian UMR

Pengertian UMR

UMR merupakan gaji minimum yang diberikan perusahaan kepada karyawannya. UMR harus diberikan oleh perusahaan yang berskala besar maupun kecil, sehingga dapat bermanfaat bagi karyawannya.

Setiap daerah di Indonesia, dari tingkat provinsi, kota, dan kabupaten mempunyai standar masing-masing yang sesuai dengan standar yang berlaku di daerah tersebut.

UMR perlu dibayar sebagai bentuk timbal balik bagi karyawan yang telah memberikan kinerjanya untuk perusahaan. UMR juga dapat digunakan sebagai standar yang berlaku bagi para karyawan agar memperoleh gaji yang pantas atau layak.

Ada berbagai hal yang mempengaruhi besar atau kecilnya gaji, seperti pendidikan, pengalaman bekerja, prestasi untuk perusahaan, kepemimpinan, dan lain sebagainya.

Jadi, bisa dikatakan bahwa UMR merupakan pedoman dalam menentukan upah yang layak dan sesuai dengan kondisi ekonomi dan kemampuan perusahaan. Namun, perlu digarisbawahi bahwa sebenarnya istilah UMR ini sudah dihapus dan diganti dengan UMK dan UMP

UMK adalah akronim dari Upah Minimum Kota/Kabupaten, sedangkan UMP merupakan Upah Minimum Provinsi. Keduanya menjadi pedoman bagi pemerintah untuk menetapkan gaji di daerah yang menjadi wewenangnya.

Gaji UMR Tangerang dari Tahun ke Tahun

Dengan adanya wabah pandemi Covid-19, hal ini menyebabkan pemerintah Provinsi Banten menaikkan UMK kota Tangerang hanya sebesar Rp4.285.798.90.

Jumlah ini meningkat sekitar 0.56% dari tahun sebelumnya. Meskipun kenaikan upah ini tidak terlalu besar, namun pemerintah berharap agar masyarakat bisa lebih sejahtera dengan adanya kondisi pandemi seperti di masa sekarang.

Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja, Pemerintah Provinsi Banten menetapkan gaji UMR Tangerang tahun 2021 sebesar Rp 4.262.015.37.

Sedangkan pada tahun 2020, UMR Tangerang mengalami peningkatan sebesar 8,51 persen dari tahun 2019. Alhasil, jumlah UMR tangerang tahun 2020 mencapai Rp4.119.029,92. Kenaikan UMR tersebut berpedoman pada PP No. 78 tahun 2015 terkait pengupahan.

Meskipun muncul banyak pro dan kontra terkait peraturan tersebut, kebijakan mengenai UMR ini harus tetap dijalankan oleh setiap lapisan perusahaan dalam memberi upah kepada karyawannya.

Jangan sampai, karyawan menerima gaji yang tidak sesuai dengan kebijakan pemerintah. Dari pemaparan ini, dapat diketahui bahwa nilai UMK Tangerang selalu naik dari tahun ke tahun. Adapun besaran gaji UMR Tangerang yakni sebagai berikut:

Tahun UMR Tangerang
2022 Rp4.285.798
2021 Rp4.262.015
2020 Rp4.119.030
2019 Rp3.869.717
2018 Rp3.582.076
2017 Rp3.295.075
2016 Rp3.043.950
2015 Rp2.730.000
2014 Rp2.444.301
2013 Rp2.203.000
2012 Rp1.527.000
2011 Rp1.290.000
2010 Rp1.118.009
2009 Rp1.064.500
2008 Rp958.782

UMR Tangerang dan Daerah Lainnya

UMR Tangerang dan Daerah Lainnya

Tidak semua kota atau kabupaten di wilayah Banten mengalami kenaikan UMR. Daerah yang tidak mengalami kenaikan upah yakni Kabupaten Tangerang, Kabupaten Serang, dan Kabupaten Lebak. Jumlah UMR tertinggi Provinsi Banten diraih oleh Kota Cilegon yang mencapai Rp4.430.254,18.

Jumlah UMR tertinggi yang kedua dipegang oleh Kota Tangerang dengan jumlah Rp4.285.798,90. Adapun besaran UMR daerah lain di Provinsi Banten yakni sebagai berikut:

Nama Kota/Kabupaten Jumlah UMR Keterangan
Kota Tangerang Rp4.285.799 (naik 0,56%)
Kota Cilegon Rp4.430.254 (naik 0,71%)
Kota Tangerang Selatan Rp4.280.215 (naik 1,17%)
Kabupaten Tangerang Rp4.230.793 (tidak ada kenaikan)
Kabupaten Serang Rp4.125.187 (tidak ada kenaikan)
Kota Serang Rp3.850.526 (naik 0,52%)
Kabupaten Pandeglang Rp2.800.293 (tidak ada kenaikan)
Kabupaten Lebak Rp2.773.590 (naik 0,81%)

Sektor Ekonomi Tangerang

Sektor Ekonomi Tangerang

Ada banyak sektor ekonomi Tangerang yang memberikan sumbangsih mata pencaharian bagi masyarakat lokal. Beberapa sektor ekonomi tersebut yakni sebagai berikut:

1. Industri

Kota Tangerang merupakan kawasan industri yang cukup besar, sehingga memberikan banyak peluang dalam menyerap tenaga kerja. Industri pengolahan merupakan aktivitas ekonomi yang dilakukan dengan mengolah bahan dasar secara mekanis atau kimia hingga menjadi barang jadi atau setengah jadi.

Industri pengolahan adalah salah satu lapangan kerja terbesar yang berperan penting dalam ekosistem perekonomian Kota Tangerang. Setidaknya, lapangan usaha ini telah menyumbangkan 50,59 triliun rupiah untuk daerahnya.

Sedangkan pada tahun 2017, industri pengolahan tumbuh sebesar 3,62 persen. Beberapa contoh industri yang ada di Tangerang yakni industri tekstil, pakaian jadi, makanan, minuman, peralatan listrik, kertas, furnitur, pengolahan tembakau, dan lain sebagainya.

Baca juga: Gaji UMR Sukoharjo

2. Perdagangan Besar dan Eceran

Kategori lapangan usaha ini bergerak di penjualan barang dalam bentuk grosir maupun ecer. Kategori ini berkaitan erat dengan aktivitas perdagangan, seperti pemisahan kualitas, penyortiran, pengemasan barang, pengelompokan barang, pergudangan, dan lain-lain.

Perdagangan besar dan eceran merupakan sektor ekonomi yang menyumbang pendapatan daerah cukup besar di kawasan Tangerang. Hal ini tidak mengherankan, mengingat kota ini merupakan kawasan industri yang padat, sehingga perdagangan juga dilakukan secara masif oleh masyarakat.

Contoh usaha perdagangan besar dan eceran yakni penyediaan akomodasi, penyediaan makan minum, pengangkutan & pergudangan, aktivitas keuangan & asuransi, real estate, informasi & komunikasi, dan aktivitas profesional lainnya.

4. Pengadaan Listrik dan Gas

Sektor ekonomi Tangerang yang selanjutnya adalah pengadaan listrik dan gas yang berkontribusi sebesar 0,19 persen pada tahun 2019.

Pengadaan listrik dan gas merupakan kegiatan usaha yang berkutat pada gas alam, tenaga listrik, air panas, uap panas, dan sejenisnya melalui saluran infrastruktur permanen. Sektor ini juga meliputi pengoperasian mesin pembangkit gas dan listrik.

Adapun pertumbuhan usaha ini mengalami peningkatan sebesar 3,76 persen jika dibanding dengan tahun 2018. Bisa dibilang, pertumbuhan lapangan usaha ini terus meningkat sejak tahun 2017.

5. Transportasi dan Pergudangan

Sektor transportasi dan pergudangan dibagi menjadi enam kategori, yakni angkutan sungai, danau, dan penyeberangan, pergudangan dan jasa penunjang angkutan, angkutan rel, angkutan laut, angkutan darat, dan angkutan udara.

Sub lapangan angkutan udara berkontribusi paling besar dalam kurun waktu 5 tahun terakhir. Bisa dibilang, sektor ini menjadi penyumbang pendapatan terbesar bagi perekonomian Kota Tangerang..

6. Konstruksi

Sektor perekonomian Tangerang 2022 yang selanjutnya adalah konstruksi. Lapangan usaha konstruksi memberikan sumbangsih bagi sebesar 7,25 persen bagi perekonomian Tangerang pada tahun 2019.

Hal ini mengalami peningkatan sebesar 3,87 persen jika dibanding tahun 2018. Namun, lapangan usaha konstruksi menghasilkan keuntungan yang cukup fluktuatif karena tergantung dengan ekonomi skala umum.

Setelah menyimak penjelasan di atas, bisa disimpulkan bahwa kenaikan gaji UMR Tangerang hanya senilai 0,56% dari tahun yang sebelumnya. Sedangkan besaran UMR tahun ini adalah Rp4.285.798,90 yang tertinggi nomor dua se-Provinsi Banten.